Minggu, 14 Februari 2016

SEJARAH PEMIKIRAN MAZHAB FRANKFURT

Generasi pertama dari Mazhab Frankfurt selain Horkheimer, Marcuse dan Adorno juga adalah Walter Benjamin, Erich Fromm, Leo Lowental, Franz Neumann, Otto Kirchheimer dan Frederick Pollock. Dengan demikian, sebagai program multidisiplin...

Jumat, 12 Februari 2016

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PETUGAS EKONOMI 2016 KOTA SEMARANG

  Semarang - Proses rekrutmen calon Petugas Ekonomi 2016 Kota Semarang sampai hari ini (Jum'at, 12 Februari), sudah pada tahap pengumuman hasil seleksi tes tertulis dan wawancara yang dilakukan pada...

Kamis, 11 Februari 2016

MENGINGAT KEMBALI UPAYA LIBERALISASI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

          Fenomena merebaknya pemikiran sekularis, pluralis dan liberalis (sipilis) di sejumlah lembaga pendidikan agama Islam bukanlah hal baru. Sejak awal berdirinya, berbagai aliran pemikiran dan paham ideologi tumbuh subur di...

MEMAHAMI METODE HERMENEUTIKA SOSIAL

Jurgen Habermas           Sesuai dengan makna asal katanya “hermeneutik” berarti ”penafsiran” atau “interpretasi”. Hermeneutik pada akhirnya diartikan sebagai proses mengubah sesuatu atau situasi ketidak tahuan menjadi mengerti.  Secara agak...

PEMBAHARUAN SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN

I. PENGERTIAN PESANTREN        Istilah Pesantren di dalam kalangan santri berpendapat bahwa pesantren yang mendapat awalan “pe” dan ”an” yang berarti tempat tinggal para santri, sedang istilah santri berasal dari...

TINGGALKAN KATA "JANGAN" TERHADAP ANAK

Kawan...
        Tahukah kita, disaat kondisi terjaga atau tidak, lagi stabil atau sedang dirundung amarah, ucapan kita ternyata berpengaruh besar terhadap perkembangan anak yang kita sayangi. Ucapan yang kurang baik kang menuntun anak berperangai kurang baik pula, begitu pula sebaiknya. Bahkan kadang kadang maksud kita baik, ternyata ditanggapi kurang baik menurut anak. Yang jelas dunia psikologis kita dengan anak berbeda. Sebagai contoh sederhana saja sering kali kita menyematkan ucapan "JANGAN" terhadap anak. Dalam kondisi apapun dan keadaan bagaimanapun. Disadari atau tidak kata itu berdampak negatif terhadapnya. Diantaranya adalah menumbuhkan sifat keragu raguan, kepercayaan diri berkurang, mental tidak berkembang sebagaimana mestinya, dan yang jelas potensi diri terkungkum yang mengakibatkan jalan pikiran anak terhambat dan anak cenderung emosional dan sensitif.
       Nah, coba bayangkan jika keadaan demikian berlangsung tiap hari. Jika kita menemui anak marah, kita justru menyalahkannya. Padal justru kita sendiri yang menanam dan memupuknya. Kenapa waktu masa memanen kita yang susah? Oleh karena itu, kita harus tegas mulai dari sekarang dengan cara ganti kata "JANGAN" dengan kata kata dibawah ini. Semoga sukses, semoga kedepan kita menjumpai anak anak kita lembut budi pekertinya, santun dalam sikapnya, jujur dalam perilakunya, taat pada Agamanya, membanggakan orang tuanya dan yang jelas menjadi anak anak diharapkan oleh Rasulullah SAW.
Page 1 of 17123»